Total Tayangan Halaman

Selasa, 07 April 2015

Islam dan Jaringan PerdagananAntar Pulau





MAKALAH SEJARAH INDONESIA
“Islam dan Jaringan PerdagananAntar Pulau”

O
L
E
H

Wiwin Fitriana

Guru Pembimbing

Sholihah  S.pd

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 SELONG
Jalan Raya Sukamulia Telp. (0376) 22317
Lombok Timur – NTB
Tahun Pelajaran
2014/2015




KATA PENGANTAR

Segala puji dan sukur sudah sepantasnya kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih berkenan memberikan kepercayaan-Nya kepada kita semua untuk menikmati segala karunia-Nya, dan hanya dengan qudrat dan iradat-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun makalah ini di susun untuk memenuhi mata pelajaran Sejarah Indonesia. Semoga dengan penyusunan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman diri penyusun tentang mata pelajaran ini. Demi kesempurnaannya, penyusun selalu mengharapkan adanya saran dan masukan dari berbagai pihak.
Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing mata pelajaran Sejarah Indonesia dan kepada semua pihak yang telah mendukung hingga terselesaikannya makalah ini.
Harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penyusun sendiri dan umumnya bagi siapa saja yang membaca.













Sukamulia , 18 Februari 2015
Penyusun






Wiwin Fitriana





DAFTAR ISI


Halaman Judul ..................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ....................................................................................................... 2
Daftar Isi           ......................................................................................................... ........... 3
BAB I        :    PENDAHULUAN
1.1    Latar belakang ........................................................................... ........... 4
1.2    Rumusan masalah ..................................................................... ........... 4
1.3    Tujuan ....................................................................................... ........... 4
BAB II       :    PEMBAHASAN
2.1  Kedatangan Islam ke Indonesia................................................ ........... 5
2.2   Pola Jaringan dan Pelayaran Antarpulau di Indonesia dan
Hubungannya dengan Wilayah lain di Asia Tenggara Sampai
Jatuhnya Malaka 1511................................................................ ........... 5
2.3  Mata Uang yang Digunakan................................................................... 6
2.4 . Peran Kepulauan Indonesia Dalam Perdagangan dan
Pelayaran di Asia Tenggara Sampai Abad ke-18..................... ........... 7
BAB III     :    PENUTUP
                        3.1 Kesimpulan................................................................................. ........... 8
3.2 Saran.................................................................................                        8
                       
                        3.3 Daftar Pustaka....................................................................                      9
















BAB 1 PENDAHULUAN

1.1          Latar Belakang
Jaringan perdagangan dan pelayaran antarpulau di Nusantara terbentuk karena antarpulau saling membutuhkan baran-barang yang tidak ada di tempatnya. Untuk menunjang terjadinya hubungan itu, para pedagang harus melengkapi diri dengan pengetahuan tentang angin, navigasi, pembuatan kapal dan kemampuan diplomasi dagang. Dalam kondisi seperti itu, muncullah saudagar-saudagar dan syahbandar yang berperan melahirkan dan membangun pusat-pusat perdagangan di Nusantara.

1.2          Rumusan Masalah

1.      Bagaimana kedatangan Islam ke Indonesia ?
2.      Bagaimana pola jaringan dan pelayaran antarpulau di Indonesia dan hubungannya dengan wilayah lain di Asia Tenggara sampai jatuhnya Malaka pada tahun 1511 ?
3.      Apa saja mata uang yang digunakan pada masa itu ?
4.      Bagaimana peran Kepulauan Indonesia dalam perdagangan dan pelayaran di Asia Tenggara sampai abad ke-18 ?

1.3          Tujuan

1.      Mengetahui kedatangan Islam ke Indonesia ?
2.      Mengetahui pola jaringan dan pelayaran antarpulau di Indonesia dan hubungannya dengan wilayah lain di Asia Tenggara sampai jatuhnya Malaka pada tahun 1511 ?
3.      Mengetahui mata uang yang digunakan pada masa itu ?
4.      Mengetahui peran Kepulauan Indonesia dalam perdagangan dan pelayaran di Asia Tenggara sampai abad ke-18 ?






BAB 2 PEMBAHASAN

2.1    Kedatangan Islam ke Indonesia

Teori yang menerangkan bahwa Islam pertamakali datang ke Indonesia adalah dari Persi yang beraliran Syiah. Namun, asumsi atau dugaan tersebut tidak dapat di pertanggungjawabkan.
Dapat disimpulakan bahwa mubaligh-mubaligh Islam pertamakali ke Indonesia itu datang dari Gujarat (pantai barat India, daerah sebelah barat Ahambadal). Hal itu diartikan demikian :
Mubaligh-mubaligh itu datang dari Mekkah, Madinah, sebagian dari Yaman, lalu singgah beberapa saat di Gujarat sebelum meneruskan perjalanan mereka ke timur (Indonesia, Malaysia dan Filipina). Kemungkinan itu besar juga, mengingat perjalanan ke timur itu ditempuh dengan perahu-perahu layar mengarungi samudera Indonesia dan sangat jauh menenpuh perjalanan.
Di sisi lain H. Agus Salim menerangkan antara lain: ”Nyatalah perhubungandari tanah Islam di barat dengan negeri kita ini sudah ada dari zaman kebesan khalifah dalam abad 9.” Pada masa itu tidak ada kapal-kapal bangsa lain dari pada bangsa Islam yang melayari lautan. Bisa dipastikan, bahwa bangsa kita disini di Sumatera dan Jawa mendapat pelayaran daripada bangsa Islam Arab dan Hindia itu, yang pertama-tama sekali mendapatkan pedoman dan melahirkan pelajaran ilmu falak untuk melayari lautan besar. Bansa itu pula yang mula-mula mengadakan gambar dan peta laut dan memperhatikan pertukaran angin bermusim-musim.
Bahwa pada abad 3 Hijriah Al Mas’udi telah menyinggahi Nusantara kita. Bisa diduga bahwa Al Mas’udi bukanlah satu-satunya orang yang menyinggahi Indonesia. Seperti dikatakan oleh H. Agus Salim bahwa pada abad ke 9 Masehi (kira-kira abad ke 2 Hirirah) hubungan antara orang-orang Islam dari Arab dengan Nusantara sudah terjalin. Sebab, seperti yang dikatakan oleh ahli-ahli sejarah pula, hubungan antar orang-orang Cina di Tiongkok sudah terjalain sebelum itu. Sangatlah masuk akal bahwa pelayaran antara Arab-Tiongkok pastilah menyinggahi Nusantara karena menengarungi lautan yang demikian besar dan jauh itu sangat memerlukan tempat singgah untuk menambah perbekalan dan menantikan iklim yang baik. Dan Indonesia terletak antara negeri Jazirah Arab dan Cina.

2.2   Pola Jaringan Perdaganan dan Pelayaran Antarpulau di Indonesia dan Hubungannya Dengan Wilayah Lain di Asia Tenggara Sampai Jatuhnya Malaka Tahun 1511

Pelaut-pelaut Nusantara juga telah mengetahui beberapa rasi bintang. Ketika berlayar pada siang hari, mereka mencari pedoman arah pada pulau-pulau, gunung-gunung, tanjung-tanjung,atau letak kedudukan matahari di langit. Pada malam hari mereka memanfaatkan rasi bintang-bintang di langit sebagai pedoman arahnya. Para pelaut mengetahui bahwa rasi bintang pari berguna sebagai pedoman mencari arah selatan dan rasi bintang biduk besar menjadi pedomamnuntuk menentukan arah utara.
Hubungan perdagangan antarpulau di Indonesia sebelum tahun 1550 berpusat dibeberapa wilayah, antara lain Samudera Pasai, Sriwijaya, Melayu, Pajajaran, Majapahit Gowa-Tallo, Ternate, dan Tidore.
Wilayah Nusantara menyimpan berbagai kekayaan di darat dan di laut. Sumber daya alam ini sejak dulu telah dimanfaatkan untuk keperluan sendiri dan diperdagangkan antarpulau atau antarnegara. Barang dagangan utama yang mendapat prioritas dalam perdagangan antarpulau, yaitu:
a)     Lada, emas, kapur barus, kemenyan, sutera, damar madu,bawang putih,rotan besi, katun (Sumatera);
b)     Beras, gula, kayu jati (Jawa);
c)      Intan, emas, kayu-kayuan (Kalimantan);
d)     Kayu cendana, kapur barus, beras ternak, belerang (Nusa Tenggara);
e)     Emas, kelapa (Sulawesi); dan
f)       Perak, sagu, pala, cengkih, burung cenderawasih, perahu kei (Maluku dan Papua).
Pada saat ini cara perdagangan dilakukan melalui sistem barter (tukar menukar barang dengan barang). Sistem barter umumnya dilakukan oleh para pedagang daerah pedalaman. Hal ini disebabkan kegiatan komunikasi dengan daerah-daerah luar kurang lancar.

2.3    Mata Uang yang Digunakan

Beberapa macam mata uang yang sudah beredar pada masa itu adalah:
a.       Drama (Dirham),mata uang emas dari Pedir dan Samudera Pasai;
b.      Tanga, mata uang perak dari Pedir;
c.       Ceiti, mata uang timah dari Pedir;
d.      Cash (Caxa), mata uang emas di Banten;
e.       Picis, mata uang kecil di Cirebon;
f.        Dinara, mata uang emas dari Gowa-Tallo;
g.       Kupa, mata uang emas kecil dari Gowa-Tallo
h.      Benggolo, mata uang timah dari Gowa-Tallo;
i.         Tumdaya, mata uang emas di Pulau Jawa; dan
j.         Mass, mata uang emas di Aceh Darussalam.
Mata uang asing yang telah digunakan dalam kegiatan perdagangan di Nusantara antara lain Real (Arab). Yuan dan Cash (Cina).
Para pedagang Nusantara, baik dari Jawa, Sumatera, Sulawesi, Maluku, maupun pulau-pulau lain telah berhasil menjalin hubungan dagang bandar-bandar, seperti Malaka dan Johor di Semenanjung Malaka; Pattani dan Kra di Thailand; Pegu di Myanmar (Birma); Campa di Kamboja; Manila di Filipina; Brunei dan bandar-bandar lain.

2.4    Peran Kepulauan Indonesia Dalam Perdagangan dan Pelayaran di Asia Tenggara

Munculnya pusat-pusat perdagangan Nusantara disebabkan adanya kemampuan sebagai tempat berikut ini:
a)     Pemberi bekal untuk berlayar dari suatu tempat ke tempat lain.
b)     Pemberi tempat istirahat bagi kapal-kapal yang singgah di Nusantara.
c)      Pengumpul barang komoditas yang dipergunakan bangsa lain.
d)     Penyedia tempat pemasaran bagi barang-barang asing yang siap disebarkan keseluruh Nusantara.
Peranan Sriwijaya sebagai salah satu pusat perdagangan dan pelayaran di Asia Tenggara umumnya dan Nusantara khususnya, kemudian digantikan oleh kesultanan Samudera Pasai sejak abad ke-13.








BAB 3 PENUTUP

3.1          Kesimpulan

1.      Teori yang menerangkan bahwa Islam pertamakali datang ke Indonesia adalah dari Persi yang beraliran Syiah.
2.      Mubaligh-mubaligh Islam pertamakali ke Indonesia itu datang dari Gujarat (pantai barat India, daerah sebelah barat Ahambadal).
3.      Mubaligh-mubaligh itu datang dari Mekkah, Madinah, sebagian dari Yaman, lalu singgah beberapa saat di Gujarat sebelum meneruskan perjalanan mereka ke timur (Indonesia, Malaysia dan Filipina).
4.      H. Agus Salim menerangkan antara lain: ”Nyatalah perhubungandari tanah Islam di barat dengan negeri kita ini sudah ada dari zaman kebesan khalifah dalam abad 9.”
5.      Pada abad 3 Hijriah Al Mas’udi telah menyinggahi Nusantara kita. Bisa diduga bahwa Al Mas’udi bukanlah satu-satunya orang yang menyinggahi Indonesia.
6.      Hubungan perdagangan antarpulau di Indonesia sebelum tahun 1550 berpusat dibeberapa wilayah, antara lain Samudera Pasai, Sriwijaya, Melayu, Pajajaran, Majapahit Gowa-Tallo, Ternate, dan Tidore.
7.      Mata uang yang digunakan saat masa itu ialah Drama (Dirham), Tanga, Ceiti, Cash (Caxa), Picis, Dinara, Kupa, Benggolo, Tumdaya, Mass, Real dan Yuan.
8.      Peranan Sriwijaya sebagai salah satu pusat perdagangan dan pelayaran di Asia Tenggara umumnya dan Nusantara khususnya, kemudian digantikan oleh kesultanan Samudera Pasai sejak abad ke-13.
9.       
3.2          Saran

1.      Kita sebagai generasi muda hendaknya melestarikan budaya dan peninggalan sejarah.
2.      Sebagai negara yang mempunyai posisi strategis yang sering mendapat pengaruh kebudayaan asing hendaknya kita mampu memfilter sehingga kebudayaan asli Indonesia itu sendiri tidak hilang.
3.      Sebagai warga Negara yang cinta pada tanah air, hendaknya kita mampu menerapkan nilai-nilai budaya yang positif agar bangsa kita ini menjadi bangsa yang berkarakter.
4.      Sebagai manusia yang mempunyai akal dan pikiran kita hendaknya patuh akan larangan dan perintah Allah SWT.


3.3          Daftar Pustaka

www.gurusejarah.com>Home>SejarahIslam>SejarahWajibKelasX
hendrikofirman.wordpress.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar